• +62 536 322 9663
  • Brigjend Katamso, Palangka Raya, Kalteng, ID
09-07-2020

Kawasan pesisir dan laut Indonesia memiliki kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) baik itu hayati maupun non hayati dan jasa-jasa lingkungan kelautan. Sumber daya hayati laut terdiri dari tiga ekosistem (ekosistem mangrove, ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang) dan berbagai jenis ikan. Sedangkan sumber daya non hayati meliputi mineral, bahan tambang/galian, minyak dan gas bumi. Kekayaan SDA tersebut harus dikelola secara arif dan bijaksana, sehingga dapat berkelanjutan dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Pengelolaan SDA pesisir dan laut yang baik diperlukan metode dengan pendekatan multidisiplin ilmu. Salah satu upaya untuk memperoleh informasi tentang potensi sumber daya wilayah pesisir dan lautan dalam rangka untuk mengoptimalkan pengelolaan wilayah pesisir dan laut adalah penggunaan teknologi penginderaan jauh (remote sensing) dan sistem informasi geografis (SIG).

Webinar/seminar online Laut Kita Jilid 3 dengan tema Aplikasi Remote Sensing untuk Sumber Daya Pesisir dan Laut, diselenggarakan oleh Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Mulawarman, Samarinda (Sabtu, 20 Juni 2020, pukul 10.00- 12.00 WITA). Webinar ini menghadirkan Pemateri:

Materi 1 : Penginderaan Bawah Laut Menggunakan Model Akustik, oleh Letkol Laut Dr. Gentio Harsono, ST, M.Si (Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut);

Materi 2: Pemetaan Mangrove Menggunakan Data Observasi Bumi, oleh Dr. Romie Jhonnerie, S.Pi., M.Sc. (Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau);

Materi 3: Penginderaan Jauh Ekosistem Terumbu Karang, oleh Dr. Nurhalis Wahidin, S.Pi, M.Sc. (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun Ternate).

Letkol Laut Dr. Gentio Harsono, ST, M.Si memaparkan prinsip dasar penginderaan bawah laut menggunakan hidroakustik adalah gelombang suara dipancarkan melalui sebuah alat yang menghasilkan energi suara pada kolom perairan, ketika energi tersebut mengenai suatu objek maka beberapa energi akan memantul kembali ke transduser. Nilai hamburan balik yang diterima oleh alat kemudian dianalisis. Beberapa pemanfaatan akustik kelautan di antaranya yaitu pemantauan kabel dan pipa bawah laut, menentukan tipe sedimen dasar laut, membuat peta laut, kuantifikasi migrasi plankton dan menemukan schooling ikan (link materi: Gentio_Pemanfaatan Teknologi Akustik Sumberdaya Laut.pdf).

Dr. Romie Jhonnerie, S.Pi., M.Sc. memaparkan pemetaan mangrove menggunakan data observasi bumi (DOB). Ketersediaan DOB semakin besar dan peluang memperolehnya semakin mudah. Pemanfaatan DOB untuk vegetasi mangrove yaitu deteksi dan pemantauan perubahan (penggunaan lahan, tutupan lahan, keberhasilan konservasi dan reboisasi, silvikultur dan pengembangan akuakultur) (link materi: Romie Jhonnerie_PEMETAAN MANGROVE MENGGUNAKAN DATA OBSERVASI BUMI.pdf).

Dr. Nurhalis Wahidin, S.Pi, M.Sc. memaparkan pemanfaatan citra satelit untuk klasifikasi terumbu karang dan deteksi perubahan terumbu karang (link materi: Nurhalis Wahidin_PENGINDERAAN JAUH EKOSISTEM TERUMBU KARANG.pdf).